DEWAN PIMPINAN CABANG KOMITE WARTAWAN REFORMASI INDONESIA KABUPATEN PADANG LAWAS
Rabu, 21 Maret 2012
Selasa, 13 Maret 2012
SEJARAH KABUPATEN PADANGLAWAS
SEJARAH
KABUPATEN PADANGLAWAS
Ditulis oleh BPS Kab. Padang Lawas
Utara, RABU 18 MEI 2011
Pada zaman penjajahan Belanda,
Kabupaten Tapanuli Selatan disebut AFDEELING PADANGSIDIMPUAN yang dikepalai
oleh seorang Residen yang berkedudukan di Padangsidimpuan.
Afdeeling Padangsidimpuan dibagi
atas 3 (tiga) onder afdeling, masing-masing dikepalai oleh seorang Contreleur
dibantu oleh masing-masing Demang, yaitu :
1. Onder Afdeeling Angkola dan Sipirok, berkedudukan di Padangsidimpuan. Onder ini dibagi atas 3 distrik, masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten Demang, yaitu :
a. Distrik Angkola berkedudukan di Padangsidimpuan
b. Distrik Batang Toru berkedudukan di Batang Toru
c. Distrik Sipirok berkedudukan di Sipirok
1. Onder Afdeeling Angkola dan Sipirok, berkedudukan di Padangsidimpuan. Onder ini dibagi atas 3 distrik, masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten Demang, yaitu :
a. Distrik Angkola berkedudukan di Padangsidimpuan
b. Distrik Batang Toru berkedudukan di Batang Toru
c. Distrik Sipirok berkedudukan di Sipirok
2. Onder Afdeeling
Padang Lawas, berkedudukan di Sibuhuan. Onder ini dibagi atas 3 onder distrik,
masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten Demang, yaitu :
a. Distrik Padang Bolak berkedudukan di Gunung Tua
b. Distrik Barumun dan Sosa berkedudukan di Sibuhuan
c. Distrik Dolok berkedudukan di Sipiongot
a. Distrik Padang Bolak berkedudukan di Gunung Tua
b. Distrik Barumun dan Sosa berkedudukan di Sibuhuan
c. Distrik Dolok berkedudukan di Sipiongot
3. Onder Afdeeling
Mandailing dan Natal, berkedudukan di Kota Nopan. Onder ini dibagi atas 5 onder
distrik, masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten Demang, yaitu :
a. Distrik Panyabungan berkedudukan di Panyabungan
b. Distrik Kota Nopan berkedudukan di Kota Nopan
c. Distrik Muara Sipongi berkedudukan di Muara Sipongi
d. Distrik Natal berkedudukan di Natal
e. Distrik Batang Natal berkedudukan di Muara Soma
Tiap-tiap onder distrik dibagi atas beberapa Luhat yang dikepalai oleh seorang Kepala Luhat (Kepala Kuria) dan tiap-tiap Luhat dibagi atas beberapa kampung yang dikepalai oleh seorang Kepala Hoofd dan dibantu oleh seorang Kepala Ripo apabila kampung tersebut mempunyai penduduk yang besar jumlahnya.
a. Distrik Panyabungan berkedudukan di Panyabungan
b. Distrik Kota Nopan berkedudukan di Kota Nopan
c. Distrik Muara Sipongi berkedudukan di Muara Sipongi
d. Distrik Natal berkedudukan di Natal
e. Distrik Batang Natal berkedudukan di Muara Soma
Tiap-tiap onder distrik dibagi atas beberapa Luhat yang dikepalai oleh seorang Kepala Luhat (Kepala Kuria) dan tiap-tiap Luhat dibagi atas beberapa kampung yang dikepalai oleh seorang Kepala Hoofd dan dibantu oleh seorang Kepala Ripo apabila kampung tersebut mempunyai penduduk yang besar jumlahnya.
Daerah Angkola Sipirok dibentuk
menjadi suatu Kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati yang berkedudukan di
Padangsidimpuan.
Daerah Padang Lawas dijadikan suatu
Kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati berkedudukan di Gunung Tua. Bupati
pertamanya adalah Parlindungan Lubis dan kemudian Sutan Katimbung.
Daerah Mandailing Natal dijadikan
suatu Kabupaten dikepalai seorang Bupati berkedudukan di Panyabungan. Bupati
pertamanya adalah Junjungan Lubis dan kemudian Fachruddin Nasution.
Sesudah tentara Belanda memasuki
Kota Padangsidimpuan dan Gunung Tua, daerah administrasi pemerintahan masih
tetap sebagaimana biasa, hanya kantor Bupati dipindahkan secara gerilya ke
daerah yang aman yang belum dimasuki oleh Belanda.
Setelah RI menerima kedaulatan pada
akhir tahun 1949, maka pembagian Daerah Administrasi Pemerintahan mengalami
perubahan pula.
Semenjak awal tahun 1950
terbentuklah Daerah Tapanuli Selatan dan seluruh pegawai yang ada pada kantor
Bupati Angkola Sipirok, Padang Lawas dan Mandailing Natal ditentukan menjadi
pegawai Kantor Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan yang berkedudukan di
Padangsidimpuan.
Pada periode Bupati KDH Tapanuli
Selatan dipegang oleh Raja Junjungan Lubis, terjadi penambahan 6 kecamatan
sehingga menjadi 17 kecamatan. Penambahan kecamatan tersebut antara lain :
1. Kecamatan Batang Angkola berasal dari sebagian Kecamatan Padangsidimpuan dengan ibu negerinya Pindu Padang.
2. Kecamatan Siabu berasal dari sebagian Kecamatan Panyabungan dengan ibu negerinya Siabu.
3. Kecamatan SD Hole berasal dari sebagian Kecamatan Sipirok dengan ibu negerinya Sipagimbar.
4. Kecamatan Sosa berasal dari sebagian Kecamatan Barumun dengan ibu negerinya Pasar Ujung Batu.
5. Kecamatan Sosopan berasal dari sebagian Kecamatan Barumun dan Sosa dengan ibu negerinya Sosopan.
6. Kecamatan Barumun Tengah berasal dari sebagian Kecamatan Padang Bolak dengan ibu negerinya Binanga.
Sejak tanggal 30 Nopember 1982,
wilayah Padangsidimpuan dimekarkan menjadi Kecamatan Psp Timur, Psp Barat, Psp
Utara dan Psp.Selatan dimana Kecamatan Psp.Utara dan Psp.Selatan dibentuk
menjadi Kota Administratif Padangsidimpuan (PP Nomor 32 Tahun 1982).
Pada Tahun 1992 Kecamatan Natal
dimekarkan menjadi 3 Kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Natal dengan ibukotanya Natal.
2. Kecamatan Muara Batang Gadis dengan ibukotanya Singkuang.
3. Kecamatan Batahan dengan ibukotanya Batahan.
1. Kecamatan Natal dengan ibukotanya Natal.
2. Kecamatan Muara Batang Gadis dengan ibukotanya Singkuang.
3. Kecamatan Batahan dengan ibukotanya Batahan.
Pada Tahun 1992 itu juga dibentuk
Kecamatan Siais dengan ibukotanya Simarpinggan yang berasal dari sebagian
Kecamatan Psp.Barat.
Kemudian pada Tahun 1996 sesuai
dengan PP.RI No.1 Tahun 1996 Tanggal 3 Januari 1996 dibentuk Kecamatan
Halongonan dengan ibukotanya Huta Imbaru, yang merupakan pemekaran dari
Kecamatan Padang Bolak.
Dengan keluarnya Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1998 dan disyahkan pada tanggal 23 Nopember
1998 tentang pembentukan Kabupaten Mandailing Natal maka Kabupaten Tapanuli
Selatan dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Mandailing Natal
(ibukotanya Panyabungan) dengan jumlah daerah Administrasi 8 Kecamatan dan
Kabupaten Tapanuli Selatan (ibukotanya Padangsidimpuan) dengan jumlah daerah
administrasi 16 Kecamatan.
Selanjutnya Tahun 1999 sesuai dengan
PP.RI No.43 Tahun 1999 Tanggal 26 Mei 1999 terjadi pemekaran Kecamatan di
Kabupaten Tapanuli Selatan antara lain :
1. Kecamatan Sosopan dimekarkan menjadi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Sosopan dengan ibukotanya Sosopan dan Kecamatan Batang Onang dengan ibukotanya Pasar Matanggor.
2. Kecamatan Padang Bolak dimekarkan menjadi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Padang Bolak dengan ibukotanya Gunung Tua dan Kecamatan Padang Bolak Julu dengan ibukotanya Batu Gana.
3. Kecamatan Sipirok dimekarkan menjadi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Sipirok dengan ibukotanya Sipirok dan Kecamatan Arse dengan ibukotanya Arse.
4. Kecamatan Dolok dimekarkan menjadi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Dolok dengan ibukotanya Sipiongot dan Kecamatan Dolok Sigompulon dengan ibukotanya Pasar Simundol.
Pada tahun 2002 sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kecamatan Sayur Matinggi, Marancar, Aek Bilah, Ulu Barumun, Lubuk Barumun, Portibi, Huta Raja Tinggi, Batang Lubu Sutam, Simangambat dan Kecamatan Huristak.
Kecamatan-kecamatan yang dibentuk
sebagaimana tersebut diatas berasal dari :
1. Kecamatan Sayur Matinggi dengan ibukotanya Sayurmatinggi berasal dari sebagian Kecamatan Batang Angkola.
2. Kecamatan Marancar dengan ibukotanya Marancar berasal dari sebagian Kecamatan Batang Toru.
3. Kecamatan Aek Bilah dengan ibukotanya Biru berasal dari sebagian Kecamatan Saipar Dolok Hole.
4. Kecamatan Ulu Barumun dengan ibukotanya Pasar Paringgonan berasal dari sebagian Kecamatan Barumun.
5. Kecamatan Lubuk Barumun dengan ibukotanya Pasar Latong berasal dari sebagian Kecamatan Barumun.
6. Kecamatan Portibi dengan ibukotanya Portibi berasal dari sebagian Kecamatan Padang Bolak.
7. Kecamatan Huta Raja Tinggi dengan ibukotanya Huta Raja Tinggi berasal dari sebagian Kecamatan Sosa.
8. Kecamatan Batang Lubu Sutam dengan ibukotanya Pinarik berasal dari sebagian Kecamatan Sosa.
9. Kecamatan Simangambat dengan ibukotanya Langkimat berasal dari sebagian Kecamatan Barumun Tengah.
10. Kecamatan Huristak dengan ibukotanya Huristak berasal dari sebagian Kecamatan Barumun Tengah.
Dengan keluarnya Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 dan disyahkan pada tanggal 10 Agustus 2007
tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 dan disyahkan pada tanggal 10 Agustus 2007 tentang
pembentukan Kabupaten Padang Lawas maka Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan
menjadi 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Padang Lawas Utara (ibukotanya Gunung Tua)
dengan jumlah daerah Administrasi 8 Kecamatan ditambah 10 desa dari Wilayah
Kecamatan Padangsidimpuan Timur dan Kabupaten Padang Lawas (ibukotanya
Sibuhuan) dengan jumlah daerah administrasi 9 Kecamatan sedangkan Kabupaten
Tapanuli Selatan (ibukotanya Sipirok) dengan jumlah daerah administrasi 11
Kecamatan.
1. Kecamatan Sayur Matinggi dengan ibukotanya Sayurmatinggi berasal dari sebagian Kecamatan Batang Angkola.
2. Kecamatan Marancar dengan ibukotanya Marancar berasal dari sebagian Kecamatan Batang Toru.
3. Kecamatan Aek Bilah dengan ibukotanya Biru berasal dari sebagian Kecamatan Saipar Dolok Hole.
4. Kecamatan Ulu Barumun dengan ibukotanya Pasar Paringgonan berasal dari sebagian Kecamatan Barumun.
5. Kecamatan Lubuk Barumun dengan ibukotanya Pasar Latong berasal dari sebagian Kecamatan Barumun.
6. Kecamatan Portibi dengan ibukotanya Portibi berasal dari sebagian Kecamatan Padang Bolak.
7. Kecamatan Huta Raja Tinggi dengan ibukotanya Huta Raja Tinggi berasal dari sebagian Kecamatan Sosa.
8. Kecamatan Batang Lubu Sutam dengan ibukotanya Pinarik berasal dari sebagian Kecamatan Sosa.
9. Kecamatan Simangambat dengan ibukotanya Langkimat berasal dari sebagian Kecamatan Barumun Tengah.
10. Kecamatan Huristak dengan ibukotanya Huristak berasal dari sebagian Kecamatan Barumun Tengah.
Jumat, 09 Maret 2012
Langganan:
Postingan (Atom)